Sabtu, 24 September 2011

Just Simple Share

tralala.....trilili.....
banyak ide postingan menari-nari di kepala, tapi sulitnyaaa minta ditabok kalo mau dituangin ke kertas virtual ini.
Menyusun kata per kata hingga jadi kalimat yang engga bikin ilfeel pembaca kalo menurut pikiran saya yang polos (?) itu ga mudah loh. Mangkannya saya ter-kagumkagum sama bang Andrea Hirata, yang dalam hal menyusun kata luar biasa tak ada tandingan. The king of diksi. Daebak!
Atau mungkin urat otak yang nyambung ke jari-jari saya sekarang pindah ke mulut kali ya, saya jadi lebih banyak ngomong ketimbang nulis.
korbannya siapa lagi kalo bukan temen saya yang manis-manis (?). Respon mereka cuma manggut-manggut atau ber 'oh' ria, saya sendiri udah lupa dunia akherat kalo lagi nyerocos gitu.
Dalam perkara seperti ini saya pantas disebut pembicara yang egois.
WTF!
Tapi saya juga pendengar yang baik. Walau hanya dengan menunjukkan ekspresi mata yang berbinar juga merupakan respon yang diharapkan pembicara, menyiratkan rasa ketertarikan, right! :p
Jadi orang ekstrovert seperti saya, jelas lebih bahagia dibanding orang yang cenderung introvert loh. # dari penelitian semuanya ngmong gitu :p
Sharing banyak hal dengan orang lain merupakan hal yang spektakuler, bisa jadi terapi mujarab yang menyehatkan. # idih pikiran saya memang polos. Wtf! :p

Saya sering bilang kalo hidup saya biasa-biasa aja, tapi berhubung mulut saya sering berbicara yang tak diduga, kehidupan luar biasa yang sebenarnya mungkin akan membuat saya kaget.:D
Hidup biasa atau tidak biasa, bisa terlihat dari apa yang kamu bicarakan.
Perasaan sedih, sampai menangispun rasanya bukan air mata yang akan keluar tapi apa yang barusan kita makan (?). Perasaan gembira, sampai tertawapun saya rasa bibir sampai ke telinga saking lebarnya.
Inilah hidup yang saya bilang sederhana tadi. #siapdibantaireader
Sedih-senang, mendapatkan-kehilangan, gelisah-tenang.. selalu ada dua pilihan. Come on! It's so simple.
Kita hidup sendiri. Bernafas tidak dibantu orang lain, bergerak tidak diatur orang lain, berpikir tidak dipantau orang lain. # tenang, saya tidak lupakan andil Tuhan.
Jadi pilih yang bagus-bagus antara dua pilihan. Hidup kita tidak seperti pilih hadiah dengan menukar kupon yang cuma dipilih satu pemenang dari ribuan kupon, atau menggosok stiker berhadiah yang belum tentu hadihnya kita dapat.
Tidak usah terlalu dipikirkan jika ada orang bilang kita harus merasakan penderitaan orang lain. Hanya merasakan kan? kalau kita juga benar-benar harus ikut menderita, ikut susah... Hell no! Buat apa hidup.
mati saja. #PLAK
Daripada berpura-pura sedih melihat orang lain sedih, atau berpura-pura senang ketika orang lain senang. Kasihan hatimu. Jangan suka pakai topeng lah. Yang penting bagaimana dulu hatimu. Egois? Harus.
Setelah itu kamu akan tau kalau ternyata egois ada sisi positifnya.
Jangan terlalu baik juga jangan terlalu jahat.


well, apa yang saya bicarakan?
ouch please, this is BLOG.
lol