Hebat sekali kau, jarak!
Kau memupuk rindu
lalu memanennya melalui pertemuan nikmat
Terimakasih, brengsek
Asal kau tau saja,
sepertinya kami tak mudah kalah
tak sering menghela napas lelah
tak mencoba berhenti di tikungan perjalanan
hanya sekedar untuk berteduh dibawah pohon kering
tak pula menghadapkan punggung ataupun berjalan mundur,
kemudian melemparkan sebongkah hati borok ke selokan tepi gang
Licik.
aku atau kau, jarak?
ah sudahlah!
lagipula aku tak begitu peduli akan keberadaanmu
kau tak begitu mengganggu urusanku
setidaknya, sejauh ini.
Tapi mari kita lihat apa yang bisa kau perbuat lagi
aku telah bersiap.
# kepada kamu. Maaf jika terkadang aku bosan
karena merasa terlalu sering merindukanmu :)